Beranda | Artikel
Pelajaran Penting dari Ayat Shalat Jumat
Jumat, 9 Januari 2015

Shalat Jumat punya keutamaan yang besar dan banyak pelajaran yang bisa kita gali dari ayat yang membicarakan shalat Jumat.

Kami nukil bahasan kali ini dari pembahasan Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di rahimahullah dalam kitabnya Taisir Lathifil Mannan.

Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (9) فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ (10) وَإِذَا رَأَوْا تِجَارَةً أَوْ لَهْوًا انْفَضُّوا إِلَيْهَا وَتَرَكُوكَ قَائِمًا قُلْ مَا عِنْدَ اللَّهِ خَيْرٌ مِنَ اللَّهْوِ وَمِنَ التِّجَارَةِ وَاللَّهُ خَيْرُ الرَّازِقِينَ (11)

Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah: “Apa yang di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perniagaan”, dan Allah Sebaik-baik Pemberi rezki.” (QS. Al Jumu’ah: 9-11).

Pelajaran yang bisa dipetik dari ayat di atas:

1- Shalat Jumat itu wajib bagi setiap mukmin (laki-laki dewasa, -pen). Bagi yang dikenakan kewajiban shalat Jumat wajib untuk mendatangi jamaah Jumat. Ketahuilah bahwa kebaikan yang diperoleh dalam shalat tersebut tidak dapat tergantikan oleh yang lainnya.

2- Dalam shalat Jumat disyariatkan adanya dua khutbah. Dua khutbah tersebut merupakan kewajiban. Khatib yang menyampaikan khutbah diperintahkan untuk berdiri ketika itu. Ayat tentang shalat Jumat menyebutkan,

فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ

Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah”. Perintah ini termasuk perintah untuk bersegera menuju shalat Jumat dan perintah untuk menyimak dua khutbah yang ada sebelum shalat Jumat.

Alasan lainnya kenapa harus mendengar khutbah karena ada celaan bagi orang yang enggan mendengarkan yang disebutkan dalam berbagai dalil.

3- Diperintahkan pula adanya azan untuk shalat Jumat dan shalat wajib lainnya. Kenapa dikatakan berlaku pula azan untuk shalat lainnya padahal dalam ayat yang kita ulas hanya disebut shalat Jumat?

Syaikh As Sa’di menyatakan bahwa ketika itu disebutkan ‘jika kalian dipanggil untuk shalat’ lalu ditambahkan dengan kalimat ‘di hari Jumat (shalat Jumat)’, ini menunjukkan bahwa berlaku pula seruan azan untuk shalat lima waktu lainnya. Perintah seruan azan untuk shalat lima waktu seperti itu terdapat pula dalam ayat lainnya,

وَإِذَا نَادَيْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ اتَّخَذُوهَا هُزُوًا وَلَعِبًا

Dan apabila kamu menyeru (mereka) untuk (mengerjakan) shalat, mereka menjadikannya buah ejekan dan permainan.” (QS. Al Maidah: 58).

4- Ayat shalat Jumat menunjukkan bahwa jual beli setelah azan Jumat itu haram dilakukan dan tidak sah.

5- Dalam kaedah yang disebutkan oleh para ulama ‘al wasail lahaa ahkamul maqoosid’, yaitu hukum perantara sama dengan hukum tujuan. Kaedah ini pun bisa diambil dari ayat ini. Jual beli asalnya mubah (dibolehkan). Namun karena jual beli tadi bisa menjadi sebab ditinggalkannya hal wajib (shalat Jumat), maka jual beli tersebut terlarang (saat itu).

6- Diharamkan untuk berbicara ketika imam sedang berkhutbah. Bagaimana pendalilannya dengan ayat yang kita kaji?

Syaikh As Sa’di menyebutkan kalau jual beli yang tempatnya jauh dari masjid diharamkan karena dapat membuat lalai dari mendengarkan khutbah, maka orang yang hadir di masjid dekat dengan orang yang menyampaikan khutbah Jumat, tentu saja terlarang ketika ia melakukan hal-hal yang dapat melalaikan dari mendengarkan khutbah.

7- Jika ada yang tersibukkan dengan ibadah dan ketaatan pada Allah lalu ia melihat ada perihal dunia dan kesenangan duniawi yang dapat membuat ia terlalaikan dari ibadah tersebut, hendaklah ia segera kembali mengingat kebaikan di sisi Allah, hendaklah ia mendahulukan maslahat diin (agama) daripada mendahulukan hawa nafsunya, ketahuilah pula bahwa ada bahaya dan kerugian jika melakukan sebaliknya.

Semoga bermanfaat artikel di atas bagi pembaca Rumaysho.Com sekalian.

 

Referensi:

Taisir Lathifil Mannan, Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di, terbitan Darul ‘Ashimah, cetakan pertama, tahun 1430 H.

Selesai disusun di Panggang, Gunungkidul, 18 Rabi’ul Awwal 1436 H

Akhukum fillah: Muhammad Abduh Tuasikal

Ikuti status kami dengan memfollow FB Muhammad Abduh TuasikalFans Page Mengenal Ajaran Islam Lebih Dekat, Twitter @RumayshoComInstagram RumayshoCom

 


Artikel asli: https://rumaysho.com/10041-pelajaran-penting-dari-ayat-shalat-jumat.html